Menilai Aspek Psikologi Dalam Pengembangan Diri
Menilai Aspek Psikologi Dalam Pengembangan Diri – Halo siswa. Pernahkah Anda mendengar tentang ekspresi diri? Tahukah Anda apa itu ekspresi diri? Yuk simak ulasannya dibawah ini:
Citra diri adalah konsep yang kita bentuk dalam pikiran kita tentang seperti apa kita sebagai manusia. Kita semua dapat menciptakan gambaran mental tentang diri kita sendiri, dan kecuali kita mengambil langkah sadar untuk mengubahnya, gambaran ini akan tetap stabil seiring berjalannya waktu. Presentasi diri kita penting karena berbagai alasan, namun yang terpenting adalah keakuratan dan tingkat keseimbangannya akan berdampak besar pada kesehatan psikologis kita secara keseluruhan dan sifat hubungan kita dengan orang lain.
Menilai Aspek Psikologi Dalam Pengembangan Diri
Cara kita memandang diri kita sendiri sangatlah penting. Ekspresi diri seseorang bisa menjadi tidak seimbang, terdistorsi, atau tidak sehat karena berbagai alasan. Sebagai anak-anak, kita sangat rentan terhadap penilaian dari orang tua, figur otoritas lainnya, orang-orang yang mempunyai kekuasaan atau pengaruh terhadap kita, terutama teman sebaya. Jika penilaian yang diberikan terlalu sering atau terlalu negatif, maka kita akan memiliki konsep diri yang negatif.
Artikel Psikologi Archives
Dalam psikologi, citra diri dalam bentuk dasarnya akan membentuk gambaran mental internal atau gagasan tentang diri sendiri, berdasarkan penampilan, pekerjaan, dan hubungan yang mempengaruhi kebahagiaan dan kepuasan hidup. Semakin kita mempertanyakan seperti apa penampilan kita, seberapa penting diri kita, dan bagaimana kita memandang diri kita sendiri, semakin kita membangun citra diri kita. Citra diri seseorang merupakan kesan yang dimilikinya terhadap dirinya sendiri yang membentuk pemahaman kolektif terhadap aset dan liabilitas seseorang. Dengan kata lain, citra diri adalah bagaimana seseorang memandang dirinya berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, seringkali diidentifikasi melalui label yang diberikan untuk menggambarkan sifat dan karakteristiknya.
Misalnya, deskripsi seperti “Aku pintar jadi bisa…” atau “Aku pemalu jadi tidak bisa…” adalah beberapa contoh label berbeda yang bisa ditempelkan pada diri sendiri. untuk hasil yang tak terelakkan yang dapat dicapai. Dan hasil ini didasarkan pada persepsi positif atau negatif terhadap citra diri seseorang. Selain itu, label ini akan menjadi dasar rasa percaya diri. Citra diri seseorang tidak didasarkan pada kenyataan, pada kenyataannya citra diri didasarkan pada persepsi seseorang terhadap realitas dan dipengaruhi oleh bagaimana seseorang mempercayai masyarakat dan orang lain dalam memandangnya. Jelajahi hubungan antara kesadaran karir dan kedewasaan serta pendekatan psikologis terhadap pengembangan pribadi.
Berdasarkan konsep representasi diri, dalam psikologi ada empat jenis representasi diri yang dapat merupakan representasi akurat dari seseorang, namun ada juga yang tidak akurat atau tidak sama sekali. Jenis ekspresi diri ini adalah:
Konsep diri juga mencakup sejumlah dimensi yang digunakan seseorang untuk mengevaluasi dirinya secara keseluruhan. Dimensi ekspresi diri dalam psikologi:
Biro Psikologi Waskita
Semua elemen dan dimensi ini merupakan salah satu cara seseorang dapat meningkatkan harga diri.
Dalam psikologi, gambaran diri dapat tertanam dalam pikiran seseorang melalui pengaruh orang lain, lingkungan, atau pengalaman masa lalu, atau dapat juga secara sadar ditempatkan dalam pikiran orang tersebut. Ekspresi diri bisa bersifat positif dan membangun kepribadian seseorang, namun bisa juga bersifat negatif dan merusak pola pikir seseorang. Peran ekspresi diri dalam kehidupan manusia:
Fungsi representasi diri dalam psikologi hanya akan berguna jika representasi diri tersebut bersifat positif dan nyata dalam kehidupan. Beberapa manfaat citra positif antara lain: Pembahasan di atas berkaitan dengan peran guru seperti yang disampaikan oleh Ki Hajar Devantara. Pendidik mengarahkan seluruh daya kodrati yang dimiliki anak agar mereka dapat memperoleh rasa aman dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai individu dan anggota masyarakat. Pemikiran KHD mengingatkan kita bahwa peran guru sebagai pemimpin pembelajaran adalah menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan bermakna serta mengembangkan motivasi untuk menciptakan perhatian yang berkualitas terhadap materi. Kami secara sadar merencanakan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan siswa untuk mewujudkan kelebihan (potensi) yang dimilikinya. Merupakan kajian holistik yang memberikan pengalaman di mana individu, sebagai anggota masyarakat, dapat belajar dan menggunakan seluruh potensinya untuk mencapai keamanan dan kebahagiaan.
Mengetahui proses pembelajaran mana yang dapat memandu pertumbuhan dan perkembangan siswa secara keseluruhan telah lama menjadi perhatian para pendidik. Pemahaman ini bermula dari teori kecerdasan emosional Daniel Goleman yang dikembangkan CASEL
5 Contoh Tes Psikologi Untuk Rekrutmen Karyawan
1995 (www.casel.org) sebagai konsep pembelajaran sosial dan emosional (PSE). Konsep PSE berbasis CASEL dikembangkan oleh tim pendidik, peneliti, dan pekerja penitipan anak Daniel Goleman. Berdasarkan penelitian tersebut, PSE bertujuan untuk merangsang perkembangan positif anak melalui program yang terkoordinasi antara berbagai pihak dalam komunitas sekolah.
Melihat diagram hasil diatas kita memahami pentingnya WHY yaitu meningkatkan kompetensi sosial dan emosional, menciptakan lingkungan belajar yang positif dan meningkatkan sikap positif serta toleransi siswa terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekolah. Selain itu, PSE di kelas terbukti menghasilkan prestasi akademik yang lebih baik. PSE memberikan siswa landasan untuk sukses di banyak bidang kehidupan di luar akademik, termasuk kesejahteraan psikologis
Keadaan individu yang mempunyai sikap positif terhadap dirinya dan orang lain, mampu mengambil keputusan dan berperilaku, mampu menciptakan dan mengelola lingkungan, memuaskan kebutuhannya sendiri, mempunyai tujuan hidup dan menjadikan hidupnya bermakna. mencoba belajar dan mengembangkan dirinya.
Siswa yang optimis adalah keadaan emosi yang stabil (relatif stabil): sikap dan suasana hati umum yang positif, hubungan yang positif dengan teman sebaya dan guru, ketahanan, optimalisasi diri, dan kepuasan yang tinggi terhadap pengalaman sekolah. .
6 Tes Psikologi Online Terpercaya, Ungkap Berbagai Aspek Diri
Pembelajaran Sosial dan Emosional (SEL) dilaksanakan bekerjasama dengan seluruh warga sekolah. Proses kolaboratif ini memungkinkan anak-anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif terhadap aspek sosial dan emosional:
Kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, nilai-nilai seseorang dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilakunya dalam berbagai situasi dan perilaku kehidupan.
Pengaturan diri: kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi.
Kesadaran sosial: kemampuan untuk memahami sudut pandang dan berempati dengan orang lain, termasuk orang-orang dari latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda.
Biro Konsultan Psikologi
Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab: kemampuan untuk membuat pilihan yang konstruktif berdasarkan keprihatinan, untuk mempertimbangkan standar etika dan keselamatan, dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari berbagai tindakan dan perilaku terhadap kesejahteraan psikologis.
Jika kita analisa lebih jauh, 5 kompetensi sosial dan emosional yang kita bahas ini erat kaitannya dengan 6 (enam) dimensi profil siswa Pancasila. Misalnya ketika seorang siswa perlu memunculkan ide baru dan orisinal untuk memecahkan suatu masalah, maka diperlukan juga kemampuan berpikir kritis untuk melihat masalah yang dihadapi. Dalam hal ini siswa menggunakan kesadaran diri dan pengendalian diri.
Selain itu, solusi yang dihasilkan juga harus memperhatikan akhlak beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak baik dalam berhubungan dengan makhluk hidup lainnya. Dalam hal ini, ia memanfaatkan kesadaran sosial dan ketrampilan menjalin hubungan yang dimiliki KSE. Ketika suatu solusi diterapkan, maka harus melibatkan pihak lain juga dengan tetap menghormati keberagaman masyarakat yang ada (saling ketergantungan dan keberagaman global). Pada tahap ini, beliau bertanggung jawab atas kesadaran sosial, keterampilan hubungan, dan pengambilan keputusan KSE.
Pembelajaran sosial dan emosional 5 bertujuan untuk menciptakan lingkungan dan pengalaman belajar yang mengembangkan kompetensi sosial dan emosional, yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan hubungan dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Self-awareness In Leadership, Kemampuan Penting Pemimpin Yang Sering Dilupakan
5 Pembelajaran CSR bersifat berkarakter, disiplin, baik hati, jujur, peduli, bertanggung jawab, aktif dan dapat mendorong minat anak terhadap ilmu pengetahuan, masalah sosial, budaya dan humaniora. Semua itu selaras dengan standar kompetensi pascasarjana dan standar isi dalam Standar Nasional Pendidikan.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan proses pembelajaran yang mereka ikuti (misalnya; apa yang mereka sukai/mudah/sulit/ingin dipelajari lebih lanjut sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya)
Perhatian adalah keterampilan utama yang mempengaruhi semua aspek pembelajaran, namun hal ini sering diabaikan sebagai fokus utama dalam pendidikan. Karena ini merupakan elemen penting dalam membantu anak-anak mengelola dunia internal mereka dengan lebih baik dan meningkatkan pembelajaran, pelatihan mindfulness tampaknya merupakan langkah maju yang jelas bagi SEL.
Goleman melihat perlunya membantu anak-anak meningkatkan pengaturan diri dan pembelajaran. Mempraktikkan kesadaran adalah langkah maju yang nyata dalam pembelajaran sosial dan emosional.
Jual Buku Psikologi Perkembangan & Pendidikan Anak Usia Dini Sebuah Bunga Rampai
Apakah Anda familiar dengan istilah kesadaran? Mungkin ada yang sudah sering mendengarnya, namun ada pula yang mungkin belum pernah mendengarnya sama sekali. Sebelum kita mendalami keterampilannya, mari luangkan waktu sejenak untuk berpikir; Apa yang terlintas di benak Anda saat menonton film atau membaca buku favorit? Apakah Anda masih ingat alur ceritanya? Bagaimana dengan emosi yang muncul ketika kita melihat tokoh utama menangis, menderita atau bahagia, dan kita juga menangis, menjerit atau tertawa? Kemudian, sebagai seorang pendidik; Ketika kepala sekolah atau guru lain menyampaikan pendapatnya atau mengumumkan kegiatan sekolah yang akan datang, kami mendengarkan dengan cermat informasi yang diberikan. Contoh lainnya adalah ketika kita mempersiapkan materi pembelajaran, kita fokus pada alur yang akan disajikan, langkah-langkah pelaksanaan desain dan evaluasi. Kemudian di dalam kelas kita mengamati proses belajar siswa: sesederhana gerak-geriknya, raut mukanya, bahkan penampilan siswa ketika materi diajarkan.
Ketika kita memberikan perhatian penuh pada suatu kegiatan seperti menonton film, mendengarkan pidato, mengamati lingkungan sekitar, belajar di kelas, mendengarkan presentasi dalam pertemuan guru, atau bahkan membaca modul ini. memicu minat pada apa